(renungan akhir tahun) Sang Pembunuh Tuhan


Masih imankah engkau kepada Tuhan-mu, Masih yakinkah engkau bahwa Tuhan-mu Maha mengawasi, Maha tahu dan maha-maha yang lain,….

Kalau engkau masih Iman, kenapa kebijakan, dan sikapmu tuk menjarah, menghasud, menginjak-injak hak-hak orang lain semakin menjadi-jadi, kau rampas hak-hak karyawanmu, kau hina-hina, caci-caci seperti hewan peliharaanmu, apakah engkau berfikir bahwa uang yang kau kasihkan kepada karyawanmu adalah uangmu sendiri, apakah engkau berfikir bahwa tanpa engkau gaji keryawanmu tidak bisa makan, kalau benar begitu berarti engkau sedang membunuh Tuhan untuk engkau gantikan.

Kenapa engkau selalu


berbohong kepada oranglain, engkau ambil nasi hak mereka untuk engkau janjikan bahwa esok engkau akan mengganti yang lebih banyak namun tak kunjung engkau berikan, padahal nasi itu engkau bungkus dan engkau jadikan makanan untuk berpesta, padahal nasi itu bagi yang berhak sangat dibutuhkan untuk mengganjal sekedar rasa lapar, jauh dari pesta….

Kenapa engkau berpura-pura tidak mengerti mana yang salah dan mana yang benar, padahal palu persidangan sudah engkau pegang berpuluh-puluh tahun, kitab-kitab sebagai acuan keadilan engkau pegang dan terlihat sangar karena tebalnya,…..
Aku nasehat ini pada diriku sendiri,…. Karena…

Tak mampu lidahku berbicara pada mereka yang tiup peluit
Tak mampu lidahku berbicara pada mereka yang pegang palu
Tak mampu lidahku berbicara pada mereka yang menguasai daerah, wilayah atau negara
Tak mampu lidahku berbicara pada mereka yang menumpuk uangnya (beruang)
Dan kepada mereka yang mengaku sebagai wakilku saja lidahku tak mampu,..

Kurang keraskah teriakanku atau mereka yang tuli, padahal suaraku sudah serak dibuatnya,..
Kurang lantangkan teriakanku atau memang telinga mereka tertutup kotoran-kotoran beruang yang sengaja ditutupkan ditelinga mereka,….
22/12/10

0 Responses to "(renungan akhir tahun) Sang Pembunuh Tuhan"

Posting Komentar